Langsung ke konten utama

Blue Bird Taksi Gandeng New Furama, Resto Unik di Bibir Pantai

New Furama Resto

Berkunjung ke Senggigi memang selalu menyenangkan. Selain lokasinya tak jauh dari pusat kota, di sini ada banyak perahu-perahu nelayan tradisional, hotel-hotel yang mentereng, serta aneka macam resto dengan kuliner yang menggugah selera. Jika berlayar menggunakan perahu-perahu itu, kita akan menggapai pulau-pulau yang serupa kepingan surga.

Sejak dulu, Senggigi telah lama menjadi magnet wisata yang memesona warga dunia. Popularitasnya barangkali sejajar dengan Pantai Kuta di Bali yang lebih dulu tersohor. Pantai ini menjadi destinasi yang diimpikan banyak orang. Buktinya, setiap kali berkunjung, tempat ini tak pernah sepi.

***

Kemarin, saya berkesempatan mengunjungi New Furama Resto, satu tempat kuliner dengan sajian khas seafood yang berlokasi di Sengigi. Resto ini begitu populer di kalangan wisatawan sebab selain menyajikan menu seafood yang lezat, setiap pengunjung juga bisa menikmati sensasi makan sembari menyaksikan sunset pantai Sengigi yang indah.

Mulanya, saya berfikir bahwa New Furama itu adalah sejenis restoran megah di tengah kota. Ternyata dugaan saya salah. Tempat ini dibangun persis di tepi pantai. Bentuknya terlihat sederhana namun elegan dengan hiasan lampu-lampu lampion yang menyala di malam hari.

Sunset New Furama

Sunset New Furama

Setiba di tempat itu, saya melihat banyak pasangan muda serta mereka yang datang bersama keluarga sedang bersantap. Di bagian lain, saya juga melihat sejumlah turis yang tengah asik memotret sunset. Kesan saya, resto ini memang didesain sedemikian romantis sehingga wajar jika digemari oleh segala segmen usia.

Dalam kunjungan kemarin, saya datang bersama sahabat Blue Bird Taksi Lombok. Mereka hendak melakukan launching kerjasama dengan pihak New Furama Resto. Made Sudiana selaku owner dari resto ini, sangat antusias menyambut kedatangan kami. Beliau bahkan mempersilahkan para rombongan untuk mencicipi makanan terlebih dahulu sebelum beranjak.

Melalui kerjasama itu, para wisatawan yang hendak mengunjungi New Furama Resto bisa mendapatkan diskon dan kemudahan. Caranya cukup menggunakan taksi blue bird dengan melakukan pemesanan melalui aplikasi my Blue Bird, ketik tujuan kamu ke New Furama dan tunjukkan history perjalanan menuju kesana. Dengan cara ini, kita akan mendapat potongan harga sebesar 15 persen. Hal itu disampaikan pak Amir Muslim selaku pimpinan Blue Bird Taksi Lombok sebelum makan malam.

Manajemen Lombok Taksi dan Furama Resto

Penandatanganan kontrak kerjasama

Beberapa jenak setelah pesanan datang, saya lansung mencicipinya. Mantaaaapppp! Ternyata rasanya sungguh nikmat. Saya memberinya point sembilan dari skala sepuluh point. Saya menyantap udang bumbu, kerang, serta ikan bakar. Saat itu saya paham mengapa orang-orang gemar menjajal kuliner di tempat itu. Faktor rasa selau menjadi magnet utama yang membuat orang-orang berdatangan.

Selama duduk, saya menemukan beberapa hal yang menjadi kekuatan resto ini. Pertama, suasananya yang akrab serta dialog-dialog antara Made Sudiana dan pengunjung. Ia tak canggung-canggung menyapa banyak orang. Bahkan, ia dengan senang hati membagikan kartu nama demi menjaga arus komunikasi dengan pengunjung.

Kuliner ikan bakar

Kuliner udang

Kuliner kerang

Kedua, kuliner laut yang disajikan masih sangat segar. Di banyak negara, banyak restoran besar yang rela mendatangkan bahan makanan dari pelosok daerah demi menopang rasa dan kualitas menu andalan. Hal ini sangat wajar mengingat persaingan dunia usaha kuliner sangat kompetitif.

Ketiga, letak New Furama yang berada di tepi laut. Saat makan di resto ini, angin sepoi-sepoi terasa di wajah yang kemudian membawa suasana sejuk. Makanya, saat menyantap menu ini, saya merasakan suasana hati yang adem, tentram, serta sesaat membuat saya lupa dengan semua masalah.

Nah, pernahkah anda memakan sesuatu yang sangat enak sampai-sampai melupakan semua masalah? Hmm.... Saya pernah. Saya melupakan semua utang saat makan seafood di New Furama Resto.

Mataram, 27 Sepetember 2017

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k