Langsung ke konten utama

Template Baru, Semangat Baru


Ilustrasi

Dalam dunia blogging, template bukanlah sebuah kebutuhan yang bisa disepelekan. Banyak blogger yang berusaha mendesain situs pribadi mereka agar terlihat menarik. Hal ini bertujuan agar para pengunjung tidak hanya sekedar mampir, namun juga betah membaca berbagai postingan yang dibagikan. Bahkan, tak jarang para blogger rela merogoh kocek demi mendapatkan desain template yang sesuai selera.

Tentu saja para blogger sangat mudah meresign tampilan template. Mengingat banyaknya jasa penyedia layanan pembuatan template, meresign tempilan blogspot menjadi aktivitas yang sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Meskipun mereka tak paham urusan coding-codingan. Selain itu, para blogger juga bisa mendownload nya secara cuma-cuma di berbagai portal penyedia template gratis. Mudah bukan?

Baru-baru ini, saya juga melakukan resign template. Setelah sekian lama ditemani template dengan perpaduan warna gelap, kali ini saya mengubah tampilannya menjadi lebih terang. Sebenarnya yang saya lakukan tidaklah berpengaruh pada tulisan-tulisan saya di blog ini.

Apa yang saya tuliskan tetaplah sama yaitu seputar perjalanan wisata, pengalaman pribadi, aktivitas sosial, hingga resensi buku. Dengan mengganti tampilannya menjadi lebih terang, saya hanya berusaha membuat blog ini terlihat lebih ramah serta bersahabat dengan penglihatan saya dan teman-teman blogger lain yang biasa berkunjung.

Semoga tampilan baru ini lebih menyemangati saya dalam menulis. Semoga saja warna cerah pilihan saya ini juga berimbas pada imajinasi saya dalam menjahit kata demi kata, menyulam setiap paragraf hingga menjadi bacaan yang layak di konsumsi oleh semua orang.

Mataram, 27 Maret 2017

Komentar

  1. Sepertinya momentnya ganti theme sekarang Mas ya hehehe...sy jg kebetulan baru ganti...dari yg tadinya darkness sekarang lebih ke terang.....ternyata mata buth kerja lebih keras ketika membaca dengan background gelap....sy suka nuansa theme ini secara keseluruhan tp yg paling saya suka fontnya....seimbang...ukuran, ketebalan hurupnya....enak mbacanya...ditambah bahasa penulisannya yg emang udah keren hehehe....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k